Jakarta – Habib Idrus Salim Aljufri, Lc., M.B.A., Anggota DPR RI Fraksi PKS periode 2024–2029, menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih (KMP) adalah benteng rakyat untuk menghadapi dominasi kapitalisme global. Hal itu ia sampaikan dalam Forum Diskusi Publik yang digelar via Zoom Meeting, diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai kalangan, sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
“Koperasi bukan hanya wadah ekonomi, tapi perisai rakyat menghadapi monopoli pasar global. KMP harus menjadi instrumen kemandirian ekonomi rakyat, bukan proyek seremonial,” tegasnya.
Habib Idrus menyoroti persoalan ekonomi desa yang selama ini terjebak dalam lingkaran tengkulak dan rentenir. Menurutnya, KMP harus hadir memutus rantai distribusi hasil panen dan menyediakan akses modal yang sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita tidak ingin petani terus terjebak dalam jerat tengkulak. Koperasi Merah Putih harus jadi jalan keluar menuju keadilan ekonomi,” tambahnya.
Melanjutkan gagasan tersebut, Wildan Hakim menekankan bahwa koperasi hanya bisa berjalan sehat dengan pengawasan ketat berbasis teknologi. Ia mengingatkan bahwa gerakan koperasi sering dianggap ancaman bagi kelompok tertentu yang menikmati status quo.
“Kita butuh pengawasan real-time. Tanpa itu, koperasi bisa jatuh ke lubang korupsi yang sama seperti masa lalu,” ujarnya.
Handi Risza menyoroti pelajaran dari koperasi dunia. Ia menyebut contoh Campina (Eropa), IFFCO (India), Nonghyup (Korea), hingga BMT UGT Sidogiri (Indonesia) yang sukses karena berbasis komunitas.
“Koperasi Merah Putih harus berbasis desa dan berakar di masyarakat. Kalau tidak, nasibnya akan sama seperti KUD,” ungkapnya.
Peserta forum aktif memberikan pandangan. Resti Lestari menanyakan mekanisme simpan pinjam koperasi, dan panitia menjelaskan bahwa koperasi memiliki model simpanan pokok dan wajib yang membedakannya dengan bank. Jumadi mengingatkan agar KMP tidak menggeser UMKM, namun Handi menjawab bahwa koperasi justru memperkuat UMKM dengan menyediakan akses pasar dan modal.
Forum ini memperlihatkan bahwa KMP bukan hanya program ekonomi, tetapi strategi kebangsaan menghadapi hegemoni global. Habib Idrus menegaskan bahwa kunci keberhasilan adalah tata kelola yang sehat, pengawasan berbasis teknologi, serta partisipasi masyarakat desa.
“Kalau koperasi berhasil, rakyat berdaulat. Dan kalau rakyat berdaulat, bangsa ini tak bisa lagi dipermainkan pasar global,” pungkasnya.[red]
Penulis : Doni